WASPADA! BAHAN BAKU PDAM PADANG di Batang Kuranji Tercemar Mikroplastik

Rabu 11 Mei 2022 kami mengambil sampel air di Batang Kuranji di jembatan By Pass menuju ke Solok, air nya memang bening namun dalam air sungai dijumpai sachet, tas kresek, sak atau glangsing dan beberapa plastik bening yang terjepit dibebatuan, sebaran sampah plastik inilah yang kemudian terfragmentasi menjadi serpihan mikroplastik" ungkap Amiruddin Muttaqin, lebih lanjut peneliti kualitas air Lembaga Kajian Ekologi dan konservasi Lahan Basah (ecoton) menjelaskan bahwa secara fisik Air batang kuranji terlihat bening kandungan Klorinnya rendah yaitu 0,02 mg/L masih dalam kondisi aman alias tidak tercemar berbeda dengan Batang Arau kadar Klorinnya 0,15 mg/L sedangkan kan Baku Mutu Air sungai menurut PP 22/2021 mensyaratkan kadar klorin tidak boleh lebih dari 0.03 mg/L.

 

Temuan mikroplastik di Batang Kuranji ini ditanggapi biasa saja oleh tim peneliti Ekspedisi Sungai Nusantara dan Walhi Sumbar, mengingat Batang Kuranji juga di jadikan warga Padang sebagai tempat Buang Sampah.

 

 

Mikroplastik Cemari Kuranji

 

Batang kuranji sangat penting bagi kota Padang karena menjadi bahan baku PDAM namun sayang sampah plastik yang tidak terkelola dengan baik menyebabkan adanya kontaminasi mikroplastik. " Hasil pantau cepat dengan mikroskop portable pembesaran hingga 100 kali ditemukan partikel mikroplastik jenis filamen, fiber dan fragmen" ungkap Amiruddin Muttaqin, lebih lanjut alumni teknik lingkungan UPN Jatim kandungan mikroplastik dalam air batang kuranji mencapai 144 partikel dalam 100 liter air yang terdiri dari filamen 125, fiber atau benang berwarna biru sebanyak 16 dan fragmen sebanyak 3 partikel.

 

 

 

Pemkot Padang harus mengendalikan kontaminasi mikroplastik dalam air batang kuranji karena air nya digunakan sebagai bahan baku PDAM, sampah plastik yang masuk ke sungai harus dikendalikan" Ungkap Andre Bustamar, lebih lanjut koordinator riset WALHI Sumatra Barat mendesak Walikota padang untuk membuat regulasi larangan penggunaan plastik sekali pakai.